Persaingan Facebook VS Twitter Dalam Meningkatkan Konten Video dan Live Streaming Terkait Pilpres AS - Pemilihan presiden di Amerika Serikat rupanya tak hanya memanas di media massa cetak maupun media masa online, namun juga di media social seperti
Facebook VS Twitter. Ibarat sebuah persaingan memanas antara Hillary Clinton dan Donald Trump untuk menjadi pemimpin nomor satu di Amerika Serikat tersebut, Facebook dan Twitter berlomba - lomba mencuri perhatian masyarakat untuk menayangkan momen debat calon presiden tersebut.
Dengan tujuan yang sama, yakni mengalihkan perhatian masyarakat dari menonton berita di TV, media online, atau membaca berita tersebut di media cetak, sehingga masyarakat akan lebih memilih untuk menonton live video yang disiarkan dan bisa ditonton secara streaming di kedua raksasa media social tersebut. Terutama bagi masyarakat era modern saat ini yang lebih suka menyiarkan peristiwa atau berita melalui akun media social pribadi dan mengupdate segala hal tentang berita atau peristiwa tersebut.
Twitter baru saja mengadakan kerja sama baru yang sudah deal dengan Bloomberg Television, sebuah channel televisi berbayar di New York, Amerika Serikat yang menayangkan debat calon presiden tersebut. Debat tersebut bisa ditonton secara live streaming dengan maksud menarik lebih banyak masyarakat untuk mengikuti perkembangan berita pemilihan presiden Amerika Serikat di media social berlogo burung biru ini. Semuanya bisa diikuti secara langsung di aplikasi Twitter.
Berbeda dengan Facebook yang juga tak mau kalah, pesaing terberat Twitter ini juga bekerja sama dengan ABC (American Broadcasting Company) Television Network, yang juga merupakan televisi berlangganan asal New York, Amerika Serikat. Fanpage dari ABC Television Network ini akan dilengkapi fitur spesial dari Facebook untuk menayangkan langsung debat calon presiden di Amerika Serikat ini. Tujuannya juga sama dengan Twitter, seluruh berita bisa didapatkan di Facebook.
Tak hanya bersaing menyiarkan live streaming dari debat calon presiden Amerika Serikat ini, namun Facebook dan juga Twitter masing - masing masing berlomba - lomba menjadi media social terbaik untuk penyiaran konten video. Mark Zuckerberg, CEO Facebook baru saja mengumumkan peluncuran Facebook Live di awal tahun ini, dan hal ini membuat Jack Dorsey, CEO Twitter tidak mau kalah dan sering melakukan update pada fitur konten video di Twitter, termasuk Periscope.
Aplikasi pembuat konten video secara live streaming dari Facebook sendiri dinamakan Facebook Live. Facebook Live tidak perlu di download dan video bisa tersimpan secara otomatis setelah perekaman secara live, hal ini dilakukan guna untuk melawan Twitter. Aplikasi Periscope milik Twitter haruslah di download terlebih dahulu untuk melihat live streaming dari sebuah video, dan sayangnya setelah 1 hari, video akan terhapus otomatis dari Periscope.
Namun hal tersebut tak membuat Twitter kehilangan akan, baru - baru ini Twitter pun memberikan layanan perekaman video tersendiri langsung di aplikasinya maupun menggunakan aplikasi Vine, sedangkan Vine sendiri belum didukung oleh Facebook untuk melihat konten - konten videonya. Dalam arti, bila anda mengklik link video Vine dari Facebook, itu tidak akan terputar otomatis, melainkan anda mesti mendownload aplikasi Vine tersebut.
Berdasarkan persaingan dari kedua raksasa media social ini, maksud dan tujuan mereka memang sama. Twitter maupun Facebook sama - sama ingin mengambil anggaran iklan TV yang lebih mahal, sehingga penayangan live streaming video maupun iklan tertentu beralih ke media social. Dari persaingan ini juga, baik Twitter dan Facebook memiliki kesamaan tujuan untuk menarik lebih banyak masyarakat yang menonton dan memikat pengguna - pengguna baru.