Sering Terbakar, Samsung Akhiri Hidup Galaxy Note 7 Selamanya!

Sering Terbakar, Samsung Akhiri Hidup Galaxy Note 7 Selamanya!
Sering Terbakar, Samsung Akhiri Hidup Galaxy Note 7 Selamanya!

DuniaTeknologi.info- Galaxy Note 7 Resmi di Kandangkan. Setelah sekian banyak insiden yang terjadi pada gadget keluaran terbarunya itu Samsung memutuskan benar-benar menghentikan semua proses Produksi dari Samsung Galaxy Note 7, tidak hanya itu proses penjualan Galaxy Note 7 yang sudah diproduksipun dihentikan seara permanen.

Setelah melakukan penarikan dari pasar pada September 2016 dan ditambah dengan terjadinya serangkaian insiden terbakarnya produk pengganti dari Galaxy Note 7 maka Samsung benar-benar mengakhiri hidup dari Galaxy Note 7.

Dalam sebuah pernyataan Samsung menulis, "Menempatkan keselamatan pelanggan sebagai prioritas utama, kami telah memutuskan untuk menghentikan penjualan dan produksi Galaxy Note 7, Samsung akan meminta semua operator dan mitra ritel global untuk menghentikan penjualan dan pertukaran Galaxy Note 7."

Sebelumnya pada bulan September 2016 lalu Samsung telah melakukan penarikan kembali sebanyak 2,5 juta unit Galaxy Note 7 yang tersebar di 10 Negara. Pada Awal Oktober 2016 Samsung mulai membagikan perangkat pengganti Galaxy Note 7 kepada Konsumen, namun pada selang beberapa waktu sejumlah konsumen kembali melaporkan bahwa unit pengganti Galaxy Note 7 pada komponen baterainya.Sejak Awal Oktober ini, setidaknya sudah ada 5 perangkat pengganti Galaxy Note7 yang terbakar. 

Rekomendasi: Cara Merawat Baterai Laptop Agar Tidak Mudah Rusak

Sebuah Perusahaan finansial bernama Credit Suisse telah memprediksi bahwa Samsung mungkin mengalami kerugian lebih kurang sebesar US$17 Miliar atau sekitar Rp221 Triliun apabila mereka benar-benar menghentikan penjualan Galaxy Note 7 secara Permanen, itu berarti Samsung mengalami kerugian penjualan sebanyak 19 Juta Unit Samsung Galaxy Note 7.

Penjualan Samsung di Amerika telah Lebih Dulu dihentikan

Sebelumnya 2 Perusahaan Telekomunikasi Asal Amerika Serikat, yakni AT&T dan T-Mobile, telah berhenti menjual ponsel pintar Samsung Galaxy Note 7 sejak awal Oktober 2016 ini, hal ini setelah mendapatkan informasi bahwa ada beberapa insiden yang menunjukkan baterai pada unit pengganti ponsel tersebut masih bermasalah.

Keputusan untuk segera berhenti menjual unit Galaxy Note 7 pertama kali diambil oleh AT&T selaku operator seluler terbesar yang ada di Amerika Serikat. sementara itu T-Mobile mengikuti Keputusan AT&T beberapa waktu setelahnya. T-Mobil sendiri yang merupakan perusahaan operator seluler kedua yang terbesar di Amerika Serikat.

AT&T dan T-Mobil memberi pilihan kepada Para Konsumen dari Galaxy Note 7 dari gerai mereka, apakah ingin menerima uangnya kembali secara penuh, atau memilih perangkat baru Galaxy Note 7 yang tersedia di gerai masing-masing. Saking Luar Biasanya Pelayanan bahkan T-Mobile bersedia memberikan insentif US$25 secara uma-cuma untuk konsumen yang bersedia mengembalikan unit ponsel Galaxy Note 7 ke gerai mereka.

Dalam pengumuman penghentian penjualan Galaxy Note 7 T-Mobil menuliskan, "Sekali lagi, kami mendorong pelanggan untuk berhenti menggunakan dan mematikan daya perangkat ( Samsung Galaxy Note 7-DT) mereka dan mengingatkan agar mengembalikannya ke T-Mobile,"

Banyak Insiden Galaxy Note 7, Samsung tetap Untung

Sementara itu dari Pihak Samsung sendiri menyatakan bahwa Rentetan insiden yang terjadi pada Galaxy Note 7 versi asli maupun pengganti nyatanya tidak serta merta menjadikan Perusahaan Samsung berada dalam kondisi yang terpuruk. Laporan keuangan yang dirilis pada kuartal ketiga tahun 2016 ini justru menunjukkan fakta sebaliknya, Samsung mengalami adanya peningkatan keuntungan bagi perusahaan.

Samsung memprediksi hingga akhir kuartal tiga tahun 2016 bisa mencatatkan keuntungan sebesar 7,8 Triliun Won atau setara dengan  Rp.91 Triliun. Jumlah ini disebutkan oleh Samsung diperoleh dari total penjualan ponsel yang diprediksi bisa mencapai 49 Triliun Won atau sekitar Rp.572 Triliun. Jika dibandingkan dengan tahun lalu angka tersebut meningkat signifikan sekitar 4 miliar Won (setara Rp46 miliar) di periode yang sama. [DT]

Baca Juga: Singapura Mengahadirkan Taksi Tanpa Kemudi

Labels: , ,

Wednesday, 12 October 2016

Sering Terbakar, Samsung Akhiri Hidup Galaxy Note 7 Selamanya!

Sering Terbakar, Samsung Akhiri Hidup Galaxy Note 7 Selamanya!
Sering Terbakar, Samsung Akhiri Hidup Galaxy Note 7 Selamanya!

DuniaTeknologi.info- Galaxy Note 7 Resmi di Kandangkan. Setelah sekian banyak insiden yang terjadi pada gadget keluaran terbarunya itu Samsung memutuskan benar-benar menghentikan semua proses Produksi dari Samsung Galaxy Note 7, tidak hanya itu proses penjualan Galaxy Note 7 yang sudah diproduksipun dihentikan seara permanen.

Setelah melakukan penarikan dari pasar pada September 2016 dan ditambah dengan terjadinya serangkaian insiden terbakarnya produk pengganti dari Galaxy Note 7 maka Samsung benar-benar mengakhiri hidup dari Galaxy Note 7.

Dalam sebuah pernyataan Samsung menulis, "Menempatkan keselamatan pelanggan sebagai prioritas utama, kami telah memutuskan untuk menghentikan penjualan dan produksi Galaxy Note 7, Samsung akan meminta semua operator dan mitra ritel global untuk menghentikan penjualan dan pertukaran Galaxy Note 7."

Sebelumnya pada bulan September 2016 lalu Samsung telah melakukan penarikan kembali sebanyak 2,5 juta unit Galaxy Note 7 yang tersebar di 10 Negara. Pada Awal Oktober 2016 Samsung mulai membagikan perangkat pengganti Galaxy Note 7 kepada Konsumen, namun pada selang beberapa waktu sejumlah konsumen kembali melaporkan bahwa unit pengganti Galaxy Note 7 pada komponen baterainya.Sejak Awal Oktober ini, setidaknya sudah ada 5 perangkat pengganti Galaxy Note7 yang terbakar. 


Sebuah Perusahaan finansial bernama Credit Suisse telah memprediksi bahwa Samsung mungkin mengalami kerugian lebih kurang sebesar US$17 Miliar atau sekitar Rp221 Triliun apabila mereka benar-benar menghentikan penjualan Galaxy Note 7 secara Permanen, itu berarti Samsung mengalami kerugian penjualan sebanyak 19 Juta Unit Samsung Galaxy Note 7.

Penjualan Samsung di Amerika telah Lebih Dulu dihentikan

Sebelumnya 2 Perusahaan Telekomunikasi Asal Amerika Serikat, yakni AT&T dan T-Mobile, telah berhenti menjual ponsel pintar Samsung Galaxy Note 7 sejak awal Oktober 2016 ini, hal ini setelah mendapatkan informasi bahwa ada beberapa insiden yang menunjukkan baterai pada unit pengganti ponsel tersebut masih bermasalah.

Keputusan untuk segera berhenti menjual unit Galaxy Note 7 pertama kali diambil oleh AT&T selaku operator seluler terbesar yang ada di Amerika Serikat. sementara itu T-Mobile mengikuti Keputusan AT&T beberapa waktu setelahnya. T-Mobil sendiri yang merupakan perusahaan operator seluler kedua yang terbesar di Amerika Serikat.

AT&T dan T-Mobil memberi pilihan kepada Para Konsumen dari Galaxy Note 7 dari gerai mereka, apakah ingin menerima uangnya kembali secara penuh, atau memilih perangkat baru Galaxy Note 7 yang tersedia di gerai masing-masing. Saking Luar Biasanya Pelayanan bahkan T-Mobile bersedia memberikan insentif US$25 secara uma-cuma untuk konsumen yang bersedia mengembalikan unit ponsel Galaxy Note 7 ke gerai mereka.

Dalam pengumuman penghentian penjualan Galaxy Note 7 T-Mobil menuliskan, "Sekali lagi, kami mendorong pelanggan untuk berhenti menggunakan dan mematikan daya perangkat ( Samsung Galaxy Note 7-DT) mereka dan mengingatkan agar mengembalikannya ke T-Mobile,"

Banyak Insiden Galaxy Note 7, Samsung tetap Untung

Sementara itu dari Pihak Samsung sendiri menyatakan bahwa Rentetan insiden yang terjadi pada Galaxy Note 7 versi asli maupun pengganti nyatanya tidak serta merta menjadikan Perusahaan Samsung berada dalam kondisi yang terpuruk. Laporan keuangan yang dirilis pada kuartal ketiga tahun 2016 ini justru menunjukkan fakta sebaliknya, Samsung mengalami adanya peningkatan keuntungan bagi perusahaan.

Samsung memprediksi hingga akhir kuartal tiga tahun 2016 bisa mencatatkan keuntungan sebesar 7,8 Triliun Won atau setara dengan  Rp.91 Triliun. Jumlah ini disebutkan oleh Samsung diperoleh dari total penjualan ponsel yang diprediksi bisa mencapai 49 Triliun Won atau sekitar Rp.572 Triliun. Jika dibandingkan dengan tahun lalu angka tersebut meningkat signifikan sekitar 4 miliar Won (setara Rp46 miliar) di periode yang sama. [DT]

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home